Organ-organ tubuh itu milik orang-orang yang telah mati yang rela tubuhnya diawetkan demi keperluan medis dan penelitian. Tapi jeroan mayat seperti jantung, paru-paru, tengkorak itu tak bikin takut malah terpajang di mal mewah.
'The Anatomy Show' mencoba mengemas mayat-mayat tersebut sebagai tontonan edukatif, dilengkapi potongan-potongan tubuh asli yang diawetkan dalam pameran di fX lifestyle X'nter, Jl Sudirman, Jakarta, Selasa (20/7/2010).
Pameran yang menampilkan spesimen manusia asli ini akan mengungkap struktur anatomi dari tubuh manusia dan menyuguhkan pengetahuan penting yang biasanya hanya diketahui oleh tenaga medis profesional.
Tepat di pintu masuk, pengunjung akan disambut dengan kerangka tubuh manusia dalam posisi duduk di atas sepeda motor. Sama sekali tidak ada kesan menyeramkan, meskipun tulang belulang ini adalah tulang asli yang telah dipisahkan dari dagingnya.
Begitu juga dengan potongan-potongan tubuh yang dipajang di ruang pameran. Mulai dari belahan kepala sebelah kiri, lengan, kaki, semuanya dikuliti dan dipotong-potong hingga terlihat jaringan syaraf maupun otot dan pembuluh darahnya.
Di bagian sistem pernapasan, terdapat 2 contoh paru-paru utuh yang bisa dibandingkan. Paru-paru di sebelah kiri diambil dari manusia sehat, sedangkan di sebelahnya yang bengkak dan berwarna biru kehitaman adalah milik seorang perokok.
Ada juga tubuh manusia yang masih utuh, yang hanya diambil kulitnya hingga terlihat seluruh ototnya. Untuk menggambarkan bagaimana otot tersebut bekerja, tubuh-tubuh awetan tersebut ditampilkan dalam berbagai posisi, antara lain sedang bermain bola serta bermain golf.
"Pameran ini bertujuan untuk edukasi, agar setiap orang jadi lebih menyayangi tubuhnya. Total ada 50-an spesimen yang akan dipamerkan," ungkap Melissa Irawati, Marketing Executive Mactus Pte Ltd dalam jumpa pers di fX Lifestyle Xenter, Senayan, Jakarta, Selasa (20/7/2010).
Mactus merupakan perusahaan asal Singapura yang menyelenggarakan pameran bertajuk The Anatomy Show tersebut. Dalam rangkaian Asian Tour, pameran ini akan berlangsung di Jakarta selama 3 bulan, antara 16 Juli-3 Oktober 2010 dengan harga tiket Rp 70 ribu.
Seluruh spesimen yang dipamerkan merupakan organ asli yang diawetkan dengan teknologi polymer impregnation, yakni menggantikan cairan tubuh dengan cairan plastik. Dibanding pengawetan dengan formalin, penggunaan polymer membuat jaringan tubuh mayat lebih padat dan tetap utuh.
source : detik