Perawatan wajah ala drakula ini dinamakan seperti itu karena drakula dikenal sebagai manusia abadi yang tidak bisa tua asalkan selalu menghisap darah.
Prosedur ini bukan operasi plastik karena hanya menyuntikkan campuran darah milik sendiri yang disebut dengan Selphyl.
Selphyl adalah campuran platelet (keping darah) orang yang bersangkutan dengan fibrin. Fibrin ini adalah protein yang muncul saat terjadi pendarahan (pecahnya pembuluh darah).
Suntikan Selphyl ini bisa membuat wajah seseorang tampak lebih muda dan membuat keriput tidak terlihat.
"Teknik ini adalah salah satu dampak dari menggilanya fenomena vampir. Bahkan jika bukan karena fenomena tersebut, pemikiran untuk menggunakan darah sendiri adalah suatu alternatif yang menarik dan patut diselidiki," ujar Dr Malcolm Roth, direktur bedah plastik dari Maimonides Medical Center di New York City, seperti dikutip dari AOLHealth.
Roth menuturkan Selphyl pertama kali muncul di Amerika Serikat sekitar satu tahun lalu dan telah sukses digunakan di Jepang. Perawatan ini telah disetujui oleh badan pengawas obat dan makanan AS (FDA) dan masih ditawarkan dalam jumlah terbatas untuk praktik-praktik di seluruh negeri.
Meski demikian studi lebih lanjut tetap diperlukan untuk mengukur efektifitas, potensi, dan efek samping dari Vampire Facelift. Karena masih ada beberapa hal yang dikhawatirkan yaitu mengenai berapa lama masa pemulihannya, berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam melakukan perawatan anti-penuaan serta adanya kemungkinan terjadi memar di wajah.
Beberapa orang yang telah menggunakan perawatan ini menuturkan bisa mengurangi keriput hingga 15 bulan dan hanya menyebabkan sedikit atau sama sekali tidak ada perubahan warna kulit.
Vampire facelift memang belum populer jika dibandingkan dengan suntik botox. Jika Vampire facelift menggunakan suntikan berisi darah, maka botox adalah suntikan berisi bahan kimia yang dapat melumpuhkan otot-otot ekspresi wajah sehingga keriput tersamarkan.
source : detik
