Wednesday, September 8, 2010

Jakarta Macet Total 2012

Pemerintah pusat turun tangan menangani kemacetan di Jakarta. Wakil Presiden Boediono telah menunjuk langsung Kepala Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) Kuntoro Mangkusubroto untuk mengkoordinasi penanganan masalah tersebut.

Keputusan ini diambil pemerintah karena tingkat kemacetan Jakarta kian mengkhawatirkan. Berdasarkan analisis UKP4, kerugian akibat kemacetan mencapai Rp12,8 trilun per tahun karena membengkaknya biaya operasional kendaraan dan stres yang dialami masyarakat yang tiap hari terjebak macet.

Kecepatan rata-rata kendaraan di Jakarta juga hanya mencapai 8,3 kilometer per jam, jauh di bawah standar pelayanan minimum 20 kilometer per jam. Padahal, di daerah Depok, Tangerang, dan Bekasi masih 30,5 kilometer per jam.

Bahkan, UKP4 memperkirakan, jika tidak ada penanganan serius, Jakarta akan macet total pada tahun 2012 atau dua tahun lebih cepat dari perkiraan sebelumnya. Dalam rapat gabungan di Kantor Wakil Presiden siang ini, pemerintah sudah merumuskan 17 langkah jangka pendek, menengah, dan panjang. Langkah ini harus dijalankan pemerintah pusat lintas departemen serta Gubernur DKI Jakarta, Jawa Barat dan Gubernur Banten.

"Kita memerlukan langkah penanganan yang sangat serius jika tidak nanti 2012 Jakarta akan macet total tidak tertolong lagi. Maka tadi Pak Wapres menunjuk Pak Kuntoro langsung untuk mengatasi masalah ini karena ini lintas departemen dan lintas gubernur juga," kata Juru Bicara Wakil Presiden Yopie Hidayat.

Dia menjelaskan, langkah pertama yang akan ditempuh pemerintah adalah memberlakukan electronic road pricing yang draf peraturan pemerintahnya akan diselesaikan Menteri Perhubungan Freddy Numberi usai Lebaran. Mengenai pelaksana ERP tersebut belum diputuskan apakah akan dikelola pemerintah, swasta atau kerja sama pemerintah dan swasta.

"Yang jelas dana hasil ERP ini akan ditandai dan hanya dipakai untuk mengatasi kemacetan," katanya.

Di saat yang bersamaan program sterilisasi jalur Bus Transjakarta di 4 lajur yang ditetapkan pemerintah DKI Jakarta akan dilanjutkan karena mampu meningkatkan jumlah penumpang bus hingga 20 persen. "Pemda DKI juga diminta mereview kebijakan perparkiran dan dilaksanakan penegakan hukumnya dengan lebih tegas, terutama kendaraan yang parkir di pinggir jalan," ujarnya.

Guna memperbaiki kualitas jalan, kata Yopie, Pemprov DKI juga menerapkan multy-years contract sehingga tidak ada lagi keterlambatan perbaikan jalan karena kekurangan dana.

Pemprov juga berencana mengoperasikan dua jalur Busway tambahan tahun ini dan dua lajur lagi tahun depan.

"Tahun ini harus ada 10 koridor yang beroperasi dan tahun depan ada dua lagi tambahan koridor Busway," katanya seraya menambahkan Gubernur DKI Fauzi Bowo juga berjanji membenahi manajemen Busway dengan bantuan Kuntoro.

Selain itu, pemerintah juga akan memberikan harga khusus gas yang lebih murah untuk transportasi dan menabah stasiun pelayanan. "Pemerintah juga meminta restrukturisasi pemakaian bus kecil (karena) tidak efisien dan banyak," katanya.

Masih menurut Yopie, pemerintah juga akan mengoptimalkan pelayanan kereta api di antaranya dengan re-routing dan penambahan gerbong di rute-rute padat sehingga bisa mencapai daya angkut 3 juta penumpang per hari. "Saat ini hanya 325 ribu sementara penumpang 700 ribu sehingga banyak orang tidak terangkut."


source: http://news.okezone.com/read/2010/09/02/338/369411/jakarta-macet-total-2012