Sepakbola Indonesia menyajikan tontonan menggelitik di final Piala Indonesia 2010. Bagaimana tidak, jika laga sampai sempat tertunda karena ada aparat yang minta agar pengadil lapangan diganti.
Di sebuah laga sepakbola, wasit adalah penguasa lapangan. Keputusannya atas laga yang dia tangani tak bisa diganggu gugat atau dipertanyakan.
Akan tetapi, yang terlihat di Tanah Air malah tak jarang si pengadil lapangan sampai harus lintang-pukang dikejar amuk massa, yang terdiri dari para pemain, ofisial tim, para pendukung yang tak puas, atau malah kombinasi dari kesemuanya.
Nah, di partai puncak Piala Indonesia 2010 antara Sriwijaya FC kontra Arema Indonesia, wasit Jimmy Napitupulu memang tak diburu massa yang kecewa. Namun, kepemimpinannya di lapangan justru malah digugat oleh sosok tak terduga: Kapolda Jawa Tengah Irjen Alex Bambang Riatmojo.
"Ini wasit diganti atau tidak? Kalau tak diganti pertandingan tak bisa dilanjutkan. PSSI bisa kembali ke Jakarta kalau ada apa-apa, tapi kami kan tetap di sini mengamankan kalau ada apa-apa."
"Kalau wasit tidak adil, maka itu akan berpengaruh pada penonton. Lihat saja penonton sini kan sudah ramai sekali, sudah penuh. Kondisi keamanan bisa kami jamin tapi kalau wasit tidak fair, kami bisa repot. Karena itu (jalannya pertandingan) di luar kewenangan kami," papar Alex saat itu, menitikberatkan kepada keputusan-keputusan Jimmy, termasuk kartu merahnya untuk Noh Alam Sah.
Tindakan Alex meminta pergantian wasit, yang dia lakukan usai jeda turun minum sehingga menyebabkan pertandingan terhenti sampai satu jam, dinilai bukanlah sebuah intervensi. Alex hanya memberi masukan belaka, begitu nilai Direktur PT Liga Indonesia Andi Darussalam Tabussala.
Intervensi atau sekadar masukan, tindakan Alex di tengah-tengah laga yang sedang berlangsung ini jelas bukanlah sebuah hal yang lazim di sepakbola. Tak ayal kalau pelatih Arema Indonesia Robert Rene Albert yang asal Belanda sampai terkaget-kaget.
"Saya rasa ini pertandingan yang menarik dan unik karena ini baru pertama kali saya lihat seperti ini. Wasit diminta diganti padahal ia memimpin dengan baik," nilai Robert.
"Saya sebenarnya berharap pertandingan ini berjalan biasa-biasa saja namun akhirnya jadi seperti ini tak menyangka juga," sambung pelatih SFC Rahmad Darmawan dalam jumpa pers usai laga.
Pada akhirnya, tak ada pergantian wasit. Alex melunak dan pertandingan dilanjutkan, untuk lantas dimenangi Sriwijaya FC. Kerisauan Alex kalau keputusan Jimmy di paruh pertama laga berpotensi membuat fans rusuh pun tak jadi kenyataan.
Rahmad dan Robert bahkan menjadi perlambang kebersamaan kedua tim yang mereka latih dengan berangkulan serta berjalan bersama mengelilingi lapangan untuk menyapa 35 ribu suporter yang hadir di Stadion Manahan Solo.
source: http://www.detiksport.com/sepakbola/read/2010/08/02/063149/1411396/76/kisah-unik-di-partai-puncak?b99110170