Saat sedang sakit, habis operasi atau beraktivitas di lingkungan panas, suhu tubuh manusia bisa menjadi tinggi hingga 40 derajat celsius. Tapi seorang bocah yang sedang bermain tiba-tiba suhu tubuhnya melonjak hingga 42 derajat yang membuat nyawanya tak tertolong.
Vincent Groetzne, bocah laki-laki usia 6 tahun asal Florida, AS sedang bermain di halaman rumah temannya. Tiba-tiba ia mengeluh lututnya tidak bisa ditekuk, badannya panas tinggi dan sakit kepala.
"Saat itu suhu tubuhnya tinggi dan saya berusaha untuk mendinginkannya dan bergegas ke rumah sakit," ujar ibundanya, Lisa Groetzner, seperti dikutip dari Foxnews.
Ternyata setelah diukur suhu tubuhnya mencapai 42 derajat (108 fahrenheit), atau jauh di atas suhu normal manusia 36-37,5 derajat celsius.
Vincent kemudian dilarikan ke Florida Hospital Waterman di Tavares, namun sayang ia tidak bisa diselamatkan karena suhu tubuh 42 derajat celsius itu membuatnya demam mendadak dan kontraksi otot yang parah.
Setelah diotopsi baru diketahui bocah ini mengalami kondisi genetik langka yang disebut dengan malignant hyperthermia.
Yang menarik dari kasus Vincent karena ia terserang saat sedang bermain, karena kebanyakan kasus ini dipicu oleh jenis anestesi (obat bius) tertentu saat orang menjalani operasi.
Kondisi ini pada dasarnya disebabkan oleh gen yang rusak. Dalam beberapa kasus langka bisa dipicu oleh suhu udara yang terlalu tinggi atau akibat olahraga berat. Untuk kasus yang terjadi pada Vincent kemungkinan dipengaruhi oleh suhu di luar, karena saat itu ia sedang bermain di luar.
Dr Hendy Rosenberg, ahli anestesi dari Saint Barnabas Medical Center di Livingston sekaligus presiden Malignant Hyperthermia Association of the U.S menuturkan bahwa anestesi atau obat bius tidak selalu menjadi pemicunya.
Namun untuk kasus Vincent ia menuturkan bahwa memang ada manifestasi dari gangguan neuromuscular yang tidak terdiagnosis sebelum kematiannya.
Kasus malignant hyperthermia juga pernah terjadi pada Juni 1999 dan menimpa atlet basket Orlando magic, Derek Strong. Ia nyaris meninggal akibat penyakit ini saat menjalani pembedahan untuk memperbaiki hidungnya yang patah.
Untungnya, dokter berhasil menyelamatkannya setelah dengan cepat membungkusnya menggunakan selimut pendingin dan dilakukan CPR. Pemicunya adalah reaksi negatif terhadap obat bius yang digunakan.
Selain itu pada Maret 2008, Stephanie Kuleba (18 tahun) seorang anggota pemandu sorak dari West Boca Raton High School meninggal dunia karena malignant hyperthermia saat menjalani operasi pembesaran payudara.
Meskipun kondisi ini jarang terjadi, penting bagi para medis untuk meminta riwayat kesehatan dari keluarga pasien sebelum memberikan anestesi dan melakukan operasi. Pengujian yang dilakukan biasanya dengan melakukan biopsi otot dan tes darah untuk menguji genetiknya.
Gejala yang timbul adalah peningkatan suhu yang tinggi sekitar 40,5 derajat celsius atau lebih, kekakuan otot dan denyut jantung yang meningkat.
source: http://health.detik.com/read/2010/07/26/173429/1407071/764/suhu-tubuh-naik-42-derajat-saat-main-nyawa-bocah-melayang?l991101755