Bakteri Eschericia coli atau E.coli biasanya dikenal sebagai bakteri yang dapat menyebabkan penyakit diare. Tapi bakteri jahat ini ternyata juga dapat dijadikan sebagai sumber energi masa depan.
E.coli tidak hanya berhubungan dengan penyakit dan keracunan makanan. Berdasarkan studi, bakteri penyebab diare ini juga bisa dijadikan kunci sebagai sumber energi terbarukan (sumber tidak habis) di masa depan.
Peneliti dari Rutgers University, Camden, berkolaborasi dengan Harvard University untuk meneliti bagaimana mengubah susunan genetik E.coli agar bisa menghasilkan bahan bakar biodiesel yang berasal dari asam lemak.
"Jika kita bisa membuat rekayasa biologis organisme untuk menghasilkan bahan bakar biodiesel, kita akan memiliki cara baru untuk menyimpan dan menggunakan energi," ujar Desmond Lun, profesor ilmu komputer di Rutgers University, seperti dilansir dari Sciencedaily.
Menciptakan energi terbarukan dengan membuat bahan bakar, seperti membuat etanol dari jagung, telah menjadi praktik yang umum dalam usaha untuk mencapai keberlanjutan energi.
"Tapi membuat bahan bakar dari sumber-sumber makanan sangat tidak berkelanjutan. Hal ini terlalu mahal dan akan bersaing dengan sumber makanan kita," tutur Lun.
Menurut Lun, salah satu alternatifnya adalah dengan mengubah mikroorganisme E.coli untuk membuatnya memproduksi banyak asam lemak, yang nantinya digunakan untuk membuat biodiesel.
"Molekul asam lemak tidak berbeda dari kebanyakan molekul bahan bakar dan biodiesel merupakan sesuatu yang mudah kita hasilkan. E.coli telah digunakan sebagai organisme laboratorium selama lebih dari 60 tahun dan kita tahu banyak tentang genetikanya dan bagaimana memanipulasinya. Kita perlu melakukan perubahan cukup drastis untuk melakukannya dan memerlukan intervensi besar," jelas Lun.
Di sinilah keahlian ilmu komputer Lun digunakan. Lun membangun model komputasi dari organisme E.coli untuk menentukan apa yang akan terjadi jika ada perubahan. Perubahan bisa termasuk dengan menghapus enzim untuk meningkatkan produksi asam lemak.
"Kami menyebutnya biologi sintetik. Ini semacam fase lanjutan rekayasa genetika. Tidak hanya melakukan perubahan kecil, tapi kami benar-benar mengubah bagian utama dari gen," ungkap Lun.
Lun menjelaskan, bila produksi asam lemak dalam perubahan bakteri meningkat, maka akan membuka jalan bagi pengembangan biofuel dan biodiesel. Ini artinya E.coli bisa menjadi sumber energi masa depan yang menjanjikan.
source: http://health.detik.com/read/2010/09/08/110059/1437515/763/bakteri-penyebab-diare-bisa-jadi-sumber-energi-masa-depan?l991101755