Friday, August 20, 2010

Ruginya Jadi Perempuan Cantik

Tampang cantik dapat menghilangkan kesempatan seorang perempuan yang mencari pekerjaan yang dianggap "maskulin", demikian menurut sebuah studi dari University of Colorado Denver Business School.

Perempuan cantik menghadapi diskriminasi ketika mereka melamar pekerjaan di mana penampilan tidak merupakan hal yang dianggap penting. Pekerjaan-pekerjaan itu termasuk untuk jabatan seperti manajer penelitian dan pengembangan, direktur keuangan, insinyur mekanik, dan pengawas konstruksi.

Perempuan cantik juga diabaikan untuk kategori seperti direktur keamanan, penjual hardware, penjaga penjara, dan sopir mobil derek. "Dalam profesi seperti itu, menjadi cantik justru merugikan bagi perempuan," kata peneliti Stefanie Johnson dalam suatu pernyataan sebagaimana dikutip Reuters.

Ia menambahkan, perempuan cantik cenderung disortir untuk posisi seperti resepsionis atau sekretaris. "Pada jenis pekerjaan lain, perempuan cantik menjadi pilihan. Ini bukan kasus yang menunjukkan bahwa masih ada standar ganda ketika berkaitan dengan jender."

Penelitian itu, yang dipublikasikan dalam Jurnal Psikologi Sosial, didasarkan pada peserta yang diberi sebuah daftar pekerjaan dan foto para pelamar dan meminta mereka untuk menyortir para pelamar yang sesuai. Mereka berhadapan dengan setumpuk foto dari 55 laki-laki dan 55 foto perempuan.

Meski para peneliti menemukan bahwa perempuan cantik "ditendang" dari jenis pekerjaan tertentu, mereka menemukan bahwa pria tampan tidak mengalami diskriminasi serupa, malah selalu mendapat keuntungan.

Namun, Johnson mengatakan, orang-orang yang bertampang menarik menikmati keuntungan tertentu di tempat kerja. Mereka cenderung mendapatkan gaji yang lebih tinggi, evaluasi kinerja yang lebih baik, perolehan suara yang lebih baik ketika maju untuk jabatan publik, dan banyak keuntungan lain.

"Pada jenis pekerjaan lain, perempuan cantik lebih disukai," kata Johnson, yang mengecam orang-orang yang membiarkan stereotipe memengaruhi keputusan perekrutan.


source: http://internasional.kompas.com/read/2010/08/09/15382637/Ruginya.Jadi.Perempuan.Cantik-5