Sunday, August 15, 2010

($_$) Sampah Hilang, Uang Datang di Bank Sampah

Jakarta, Sampah seringkali disia-siakan sebagai barang kotor yang tak berguna. Padahal sampah yang tidak bernilai itu bisa menjadi uang dengan cara ditukarkan di bank sampah seperti yang didirikan Nanang Suwardi.

Bank sampah yang didirikan Nanang ini berada di Kampung Beting Indah Jl. Beting Indah No.2 RT 5/9 Kelurahan Semper Barat Kecamatan Cilincing Jakarta.
Bank sampah ini bekerja layaknya seperti bank yang melakukan simpan pinjam, setoran, penarikan dan tabungan. Semua transaksi itu bisa dilakukan asal ada sampahnya.

Di bank sampah ini, masyarakat bisa menukar sampah rumah tangga atau sampah lain dengan uang. Gambarannya seperti ini, masyarakat datang membawa sampah ke bank sampah, kemudian sampah itu dipilah-pilah mana yang sampah kaleng, plastik, kertas atau bekas makanan atau tumbuhan.

Setelah dipilah sampah akan ditimbang, misalnya sampah kaleng dihargai Rp 1.500 per kilogram, sampah kertas atau plastik Rp 800 per kg.

Masyarakat yang menukar sampah disini akan diberi semacam buku tabungan. Semua transaksi akan dicatat di buku tabungan tersebut. Misalnya menjual sampah kaleng Rp 5.000, nanti pihak bank sampah akan menawarkan apakah mau uang kas langsung atau ditabung.

Jika warga minta uang kas langsung diberikan uang kas hasil penjualan sampahnya. Tapi jika ingin ditabung akan dicatat sebagai saldo. Kebanyakan warga biasanya akan menabung dulu uang jual sampahnya sampai hasilnya lumayan baru setelah itu diambil.

Selain itu, lanjut Nanang, bank sampah juga memberikan fasilitas simpan pinjam maksimal Rp 300 ribu. Cara pembayaran kreditnya dengan menyetor sampah hingga nilai sampahnya melunasi pinjaman tersebut. Menariknya, fasilitas simpan pinjam ini tanpa jaminan, tanpa bunga dan bisa dibayar dengan sampah.

"Daripada sampah yang ada dibuang, lebih baik disimpan di bank sampah dan bisa menghasilkan uang," ujar Nanang dalam acara Family Environmental Edutainment di Bumi Perkemahan Cibubur.

Nanang menuturkan tak mudah untuk mengajak masyarakat agar mau mengumpulkan sampah yang ada. Dibutuhkan beberapa pendekatan pada masyarakat, salah satunya dengan mengajak masyarakat melihat secara langsung bagaimana kerja dari bank sampah.

Sampah yang dikumpulkan bank sampah ini dimanfaatkan untuk kompos jika sampah berasal dari tumbuhan atau sisa makanan dan dibuat barang lain atau dijadikan berbagai souvenir.

"Diharapkan ini bisa mengubah pola pikir masyarakat agar sampah tidak menjadi sumber bencana dan mulai menjaga lingkungannya," ujar laki-laki yang juga menjadi ketua RW di lingkungan tempat tinggalnya.

Sampai saat ini bank sampah yang dikelola Nanang sudah punya 500 anggota tetap. Dia berharap model bank sampah ini bisa diterapkan di daerah-daerah lain.


source: http://health.detik.com/read/2010/07/24/144859/1405831/763/sampah-hilang-uang-datang-di-bank-sampah?l991101755